“CAFÉ ADDICT” : GAYA HIDUP REMAJA PERKOTAAN (STUDI KASUS PADA REMAJA DI KOTA MOJOKERTO)

Penelitian ini membahas mengenai gaya hidup “café addict” yang saat ini bermunculan pada remaja di kota Mojokerto. Gaya hidup “café addict” adalah gaya hidup remaja yang kecanduan untuk nongkrong di dalam café. Mojokerto merupakan kota berkembang dan simbol - simbol modernitas seperti café tentu saja adalah hal baru bagi masyarakat Mojokerto khususnya remaja. Kecanduan terhadap café menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas karena remaja Mojokerto baru mengenal hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup kota Mojokerto dan informan yang berusia remaja yakni lima belas sampai delapan belas tahun. Untuk menganalisa realitas yang terjadi peneliti menggunakan teori perilaku konsumen dari Mike Featherstone dan teori asosiasi diferensial dari Edwin H. Sutherland. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan observasi, indepth interview dan pengumpulan studi baik itu jurnal, buku, dan internet untuk pengumpulan data. Subyek penelitian menggunakan metode purposive sehingga ditemukan delapan informan yang sesuai dengan kriteria peneliti. Informan yang merupakan remaja “café addict” menyatakan alasan - alasan mengapa mereka terus datang dan nongkrong di café. Fasilitas yang ditawarkan oleh café - café eksklusif seperti wifi, makanan dan minuman yang enak, dan hiburan yang ada dalam café menjadi daya tarik bagi remaja untuk terus nongkrong di dalam café. Pengaruh dari teman - teman sebaya (peer group) mereka membuat remaja di Mojokerto mengenal café dan menjadi remaja yang “café addict”. Selain itu mereka juga ingin menunjukkan status sosial mereka yang tinggi dengan cara nongkrong di café - café eksklusif di kota Mojokerto